Giat HPN Tidak Diakamodir, Pemkot Depok Dianggap “Ngajak Perang” Dengan Wartawan

PN. DEPOK l — Menyimak info yang berkembang dengan ditolaknya Alun-Alun Kota Depok untuk giat Hari Pers Nasional (HPN), membuat wartawan senior dan juga penasehat panitia HPN Jhoni Kelemutu angkat bicara. Ia berpendapat bahwa Pemkot Depok tidak mau membangun kemitraan dengan insan pers.

“Itu hak mutlak Pemkot Depok tidak mau bermitra dengan Pers. Dan hak mutlak kita juga sebagai insan pers untuk menolak bermita dengan Pemkot Depok. Dengan begitu pemkot sama juga ngajak perang dengan wartawan,” jelas Pemimpin Redaksi Koran Suara Kota ini.

Menurut Jhoni, mari kita jalankan tugas jurnalistik kita untuk melakukan investigasi membongkar semua kebobrokan pemkot Depok.

“Pers nggak boleh mati. Karena pers nggak ada matinya. Dan penolakan giat HPN ini sama juga pelecehan oleh pemkot Depok terhadap profesi wartawan. Kita harus melawan,” kata Jhoni lagi.

Sementara Ketua Panitia Acara – Adi Rakasiwi dalam rapat terakhirnya dengan panitia memutuskan, bahwa giat HPN yang rencananya akan dilaksanakan 29 Februari tetap berjalan meski bukan di Alun-Alun Depok.

“Kita akan menggunakan gedung Balai Rakyat Beji untuk kiat HPN. Giat ini harus tetap jalan meski pemkot tak mengakamodir di Alun-Alun. Ini tanggung jawab profesi kita, kita harus menjaga dan melaksanakannya,” terang Adi.*** (bng)

 

 

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Silakan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: pajajaranred@gmail.com Terima kasih.