PN. BOGOR |— Bertempat di Gor Adiputra Sport Center Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat H. Fikri Hudi Oktiarwan, S.Sos, Sabtu (15/11/2025) mengadakan kegitan Pendidikan Politik (Dikpol) kepada sekira 100 orang peserta dari perwakilan desa yang ada di Kecamatan Ciomas.
Tema besar yang diangkat dalam kegiatan Dikpol tersebut terkait dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai falsafah pandangan hidup bangsa Indonesia.
Menurut Haji Fikri, Pancasila adalah dasar negara serta ideologi bangsa dan negara Indonesia, yang terdiri dari lima sila. Secara harfiah, “pancasila” berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti “lima dasar” atau “lima prinsip”. Kelima sila tersebut adalah (1) Ketuhanan Yang Maha Esa, (2) Kemanusiaan yang adil dan beradab, (3) Persatuan Indonesia, (4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan (5) Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Karena menurutnya, yang di lakukan oleh setiap individu ataupun kelompok masyarakat harus berasal dari nilai-nilai budaya yang dijunjung tinggi oleh seluruh lapisan masyarakat dan menjadi unsur lapisan masyarakat itu sendiri.
“Setiap masyarakat yang mendiami suatu daerah di Indonesia pastilah mempunyai ciri khas kebudayaan dan pandangan hidup yang perlu dilindungi, dihormati, serta dimajukan oleh negara,” kata Haji Fikri.
Menurut mantan ketua Fraksi PKS DPRD Kabupaten Bogor, Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia secara keseluruhan merupakan intisari dari nilai-nilai budaya masyarakat yang majemuk. Pancasila memiliki ciri yang khas dalam kebudayaan masyarakat, sehingga tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia, karena itulah yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Senada dengan yang disampaikan Haji Fikri, hadir pula ketua DPC partai PKS Kecamatan Ciomas Muhammad Arif. Dalam kata sambutannya Arif mengajak masyarakat Ciomas Kabupaten Bogor untuk saling menghormati antar sesama penganut agama dan tidak mempermasalahkan perbedaan tentang cara beribadah kepada Tuhan.
Menurutnya konflik agama tidak akan terjadi apabila masyarakat memahami secara mendalam tentang Pancasila terutama pada sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, yang mengandung nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan.
“Persatuan Indonesia menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di atas perbedaan suku, agama, ras, dan golongan. Pancasila berfungsi sebagai perekat bangsa yang beragam,” kata Arif.***(Dull)


















