banner 728x250

Wamen Kebudayaan Giring Buka Pameran “Art Spectrum 20’20” dalam Rangka Hari Disabilitas Internasional

banner 120x600
banner 468x60

PajajaranNews, Jakarta — Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha, membuka pameran seni bertajuk “Art Spectrum 20’20 – Goresan Ekspresi dan Warna Inklusif” di 75 Gallery, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Ahad (7/12/2025). Pameran ini digelar untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional yang setiap tahun diperingati pada 3 Desember, sesuai deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak 1992.

Gagasan pameran ini proyek kolaborasi 2 Galeri yaitu 75 Gallery dan Darmin Kopi Galeri yang sudah dberjalan dari tahun lalu. Tahun lalu yang membuka pameran adalah Cagub DKI  Pramono Anung.

banner 325x300

Sementara owner 75 Gallery Fendy mendukung kegiatan ini sebagai kontribusi dan kepedulian pada pengembangan seni dan inklusivitas.

Yuli Riban, koordinator pelaksana pameran, menyebut bahwa momentum peringatan tersebut harus dimaknai secara produktif. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya mengedukasi publik mengenai persoalan-persoalan yang dihadapi para penyandang disabilitas.

Yuli Riban, penanggung jawab pameran kasih sambutan.

“Peringatan melalui pameran ini bertujuan untuk mengembangkan wawasan masyarakat akan persoalan-persoalan yang terjadi berkaitan dengan kehidupan para penyandang disabilitas, serta memberikan dukungan untuk meningkatkan martabat, hak, dan kesejahteraan mereka sesuai minat dan bakatnya,” ujar Yuli.

Giring, yang hadir dengan penuh apresiasi, menuturkan bahwa Presiden Prabowo Subianto pernah mengingatkan dirinya bahwa kebudayaan adalah karakter dan identitas bangsa.

“Oleh karena itu, sebagai Wakil Menteri Kebudayaan, saya bangga dan hormat terhadap upaya pelestarian budaya melalui kegiatan seperti ini. Jika tidak dilestarikan, budaya bisa hilang ditelan zaman dan kita akan kehilangan jati diri,” kata Giring dalam sambutannya. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada panitia, para peserta, 75 Gallery, serta seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya acara tersebut.

Penampilan tari kreasi Betawi duet Hamdan dan Aulia.

Dalam acara tersebut juga hadir istri Wamen Chintya Riza,  Fotografer handal Darwis Triadi, juga Sendy Wijaya. Acara pembukaan diramaikan dengan tarian kreasi Betawi yang dibawakan oleh dua penari disabilitas Hamdan dan Aulia dari SLB 2 Jakarta, yang kompak membawanya tarian Tari Gijak Gijik.

Penampilan penyanyi difabel Moreno siswa SLB Pembina Lebak Bulus Jakarta juga menarik perhatian, hingga membuat Giring yang memang dikenal sebagai musisi turun panggung untuk berduet menyanyikan lagu “Laskar Pelangi”.

Pameran ini menampilkan karya kolaborasi antara pelukis disabilitas dan para seniman besar seperti Jan Praba, Ireng Halimun, Syakieb Sungkar, dan lainnya. Menurut Yuli, kolaborasi tersebut merupakan bentuk penghormatan sekaligus pengakuan bahwa para pelukis disabilitas memiliki kemampuan berkarya yang setara.

Suasana pameran.

“Kami ingin menunjukkan bahwa mereka mampu berkarya seperti kita. Karena itu kolaborasi ini kami hadirkan sebagai bentuk penghargaan,” jelas Yuli, yang juga turut menampilkan karyanya.

Sebagai guru yang selama ini mengajar para penyandang disabilitas, baik di sekolah maupun privat, Yuli berharap kegiatan seperti ini dapat diselenggarakan lebih sering.

“Dengan begitu, nilai profesional sebagai pelukis akan terbentuk secara eksistensial,” pungkasnya.*** (Dulloh)

Pembukaan pameran.
banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *