banner 728x250

Tirta Kahuripan Perkuat Kesadaran Bersama Ditengah Dinamika Musim Hujan

Tirta Kahuripan Perkuat Kesadaran Bersama Ditengah Dinamika Musim Hujan
Tirta Kahuripan Perkuat Kesadaran Bersama Ditengah Dinamika Musim Hujan
banner 120x600
banner 468x60

BOGORRAYA, pajajarannews.com – Perumda Air Minum Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor

mengajak masyarakat untuk melihat musim hujan bukan hanya sebagai fenomena cuaca

banner 325x300

semata, tetapi sebagai pengingat bahwa air sebagai sumber kehidupan memiliki

dinamika yang tidak selalu dapat dikendalikan.

 

Dalam konteks inilah edukasi pelanggan

Perumda Air Minum Tirta Kahuripan menjadi salah satu strategi penting, bukan sekadar

untuk menjaga kelancaran pengaliran, tetapi untuk membangun budaya sadar air (water

consciousness) yang berkelanjutan di tengah tantangan perubahan iklim dan kerentanan

lingkungan.

Direktur Umum Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Abdul Somad menegaskan,

literasi kesadaran air di masyarakat adalah fondasi penting dalam ketahanan sistem

penyediaan air bersih di Kabupaten Bogor.

“Di tengah cuaca ekstrem, kualitas air baku sangat ditentukan oleh perilaku kolektif kita.

Air adalah cermin dari lingkungan kita, ketika ekosistem sungai tidak dijaga, kualitas air

baku ikut menurun,” tuturnya.

 

“Ketika masyarakat bijak menggunakan air, beban sistem

pengolahan dan pendistribusian air bersih pun berkurang. Karena itu, edukasi pelanggan

Perumda Air Minum Tirta kahuripan dan Masyarakat Kabupaten Bogor bukan hanya

anjuran teknis semata, namun juga gerakan kesadaran bersama,” sambungnya, Selasa (23/12/2025).

1. Menampung Air dengan Prinsip Higienitas dan Ketahanan Air

Tirta Kahuripan menekankan bahwa menampung air bukan sekadar tindakan praktis.

Di saat hujan lebat dapat menyebabkan sungai membawa sedimentasi

tinggi sehingga menghambat proses produksi air bersih di instalasi pengolahan air,

memiliki cadangan air bersih di rumah (torent atau bak penampungan) yang dikelola

dengan higienis merupakan bentuk perlindungan diri dan keluarga.

2. Penghematan Air sebagai Keadaban Kolektif

Dalam musim penghujan, ironi sering terjadi: air melimpah di permukaan, tetapi

kualitas air baku mengalami penurunan drastis karena longsor, lumpur, dan

sedimentasi. Karena itu, penghematan air menjadi “etika publik” sebagai tindakan

yang mencerminkan kedewasaan masyarakat dalam mengelola sumber daya air yang

semakin terbatas.

3. Pelaporan Kebocoran sebagai Bentuk Partisipasi Menjaga Aset Publik

Pipa sebagai jaringan distribusi air bersih merupakan aset publik yang menopang

kehidupan ratusan ribu rumah tangga. Kebocoran sekecil apa pun artinya kehilangan

bersama. Karena itu, kesadaran masyarakat dalam melaporkan kebocoran menjadi

kunci mengurangi kehilangan air (non-revenue water) dan mencegah kerugian

bersama yang berdampak luas.

4. Memahami Sifat Air: Kekeruhan dan Mekanisme Distribusi

Pada musim hujan, air selalu mengikuti hukum alam: hujan deras menaikkan

kekeruhan sungai, longsor membawa material padat, perubahan tekanan dalam pipa

distribusi memicu material endapan terangkat. Karena itu, pelanggan perlu

memahami perbedaan penyebab kekeruhan agar dapat memahami secara tepat.

a. Kekeruhan akibat dinamika alam (hujan)

Terjadi ketika hujan membawa sedimen ke sungai, biasanya bersifat sementara,

volume air tetap stabil meskipun warna berubah dan dapat diatasi melalui

peningkatan proses koagulasi, filtrasi, dan pembersihan filter di instalasi

pengolahan air.

b. Kekeruhan akibat teknis jaringan

Terjadi setelah perbaikan atau perubahan tekanan akibatnya endapan dalam pipa

ikut terbawa aliran, area terdampak biasanya lokal dan biasanya membaik setelah

aliran dibuang beberapa saat.

“Partisipasi publik dalam melaporkan kebocoran bukan hanya respons terhadap

gangguan, tetapi kontribusi nyata dalam menjaga aset bersama.

praktik ini bukan hanya tindakan teknis, tetapi bentuk tanggung jawab pribadi atas

keberlangsungan kualitas air yang digunakan sehari-hari, tentunya kami berharap

edukasi ini menjadi langkah kecil membentuk kesadaran besar bahwa air bukan sekadar

fasilitas tetapi bagian dari masa depan yang harus kita jaga bersama,” tandas Abdul

Somad.

Untuk diketahui, sehubungan adanya libur Natal dan Tahun Baru dapat disampaikan

beberapa hal berikut :

1. Seluruh loket Kantor Cabang Pelayanan Perumda Air Minum Tirta Kahuripan akan

tutup pada 25-26 Desember 2025 dan pada 1 Januari 2026.

2. Pelayanan di Kantor Cabang akan tetap beroperasi pada 29-31 Desember 2025

dan dilanjutkan pada 2 Januari 2026.

3. Pembayaran tagihan rekening air secara online (Aplikasi MyKahuripan dan

Channel PPOB) ditutup pada tanggal 29 Desember 2025 pukul 16.00 WIB.

4. Pembayaran melalui media online dapat digunakan kembali pada tanggal

1 Januari 2026 pukul 08.00 WIB.

 

 

 

 

 

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *