PN.DEPOK l — Mengurai kemacetan di kota Depok, menjadi opini publik yang harus diberi jawaban. Karena itulah acara ngopi bareng Sekber Wartawan Kota Depok bersama Kadishub kota Depok – H. Dadang W Himendra pada jumat (25/10/19) mengusung tema; “Kemacetan dan Alternatif Solusi.”
Kadishub Dadang dalam uraiannya menjelaskan, dua puluh titik kemacetan di kota Depok, bukan berarti Dishub diam saja, semua sudah dilakukan sesuai agenda kerja, kajian dan juga pelaksanaan.
“Bicara solusi kemacetan, itu harus dari hulu ke hilir. Hulunya bisa di PUPR, Rumkim, atau Bappeda,” terang Dadang.
Lebih jauh Dadang menjelaskan, terkait kemacetan yang ada, tidak lepas dari lajunya pertumbuhan penduduk di kota Depok, dan padatnya pemukiman. Hal itulah yang menyodok fungsi jalan, perumahan dan lingkungan hidup.
“Karena pertumbuhan penduduk dan tempat tinggal tidak bisa dicegah secara maksimal, maka kita perlu menejemen rekayasa arus jalan guna untuk mengurangi kemacetan,” terang Dadang lagi.
Dadang dan jajarannya telah mengoptimalkan rekayasa arus simpang dan juga pelebaran jalan. Tetapi menurutnya, pelebaran jalan juga tidak menjadi solusi bila semua lini tak dibenahi, bahkan bukan hanya itu. Seumpamanya ada perbaikan atau pelebaran jalan, perlu juga diketahui, tidak bisa serta merta bisa dilakukan begitu saja.
“Karena ada jalan provinsi, ada jalan nasional atau pusat, ada juga jalan daerah atau lokal, untuk jalan provinsi dan nasional kita tidak bisa serta merta melakukan penataan tanpa ada koordinasi dengan pihak terkait,” terang Dadang panjang lebar.
Bahkan dengan adanya tol di lingkar Depok pun, bukan berarti kemacetan berkurang. Menurut Dadang, perlu dipikirkan jalan luar atau terusan begitu kendaraan keluar tol.
“Jangan sampai di tolnya lancar, begitu keluar tol tetap macet. Inilah yang perlu kami perhatikan,” terang Dadang.
Acara yang dimoderatori oleh Putra Gara itu dimulai dari pukul 15.30 – 17.30. Ada sesi tanya jawab terkait permasalahan yang ada di kota Depok. Namun semua mengacu bagaimana mencari solusi dari permasalahan kemacetan di kota Depok.
“Kami di Dishub sangat terbuka terkait masalah kritik dan saran yang membangun. Tetapi semuanya harus by data, jangan opini. Apa lagi bila itu terkait dengan tugas wartawan, harus ada fakta, bukti dan juga konfirmasi. Karena saya pernah jadi Humas di permot, dan selalu berhubungan dengan wartawan seperti Sekber ini,” kata Dadang.
Acara yang diselingi dengan guyon santai terkait pribadi Dadang yang menurutnya tidak perlu dipublikasikan, menjadikan acara ngopi bareng kali ini sangat rileks, tetapi mampu dijabarkan oleh Dadang dengan gamblang.*** (pege)