PN.JAKARTA l – Ormas Pengacara dan Jawara Bela Umat (Pejabat) bertekad untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menjaga kemurnian Pancasila.
“Nggak boleh Pancasila diutak-atik, apalagi menjadi Eka Sila ataupun Trisila. Kita bersama ulama, tokoh dan jawara berkomitmen untuk menjaga NKRI,” tegas Ketua Umum Pejabat Ustadz Eka Jaya saat membuka Diskusi “Komunisme dalam Pandangan Agama dan Pancasila” di Raden Bahari Restauran, Jalan Buncit Raya, Jakarta Selatan, Sabtu (11/7/2020) pagi.
Seperti diketahui, Pejabat baru dirikan pada 3 November 2019 lalu. Banyak yang bertanya, untuk apa buat ormas lagi, sedangkan ormas sudah banyak. Atas dukungan para tokoh dan ulama, Pejabat didirikan atas prinsip bermanfat untuk umat. Karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
“Karena itu dimanapun anggota Pejabat, wajib hukumnya untuk bermanfaat bagi lingkungannya. Anggota Pejabat tidak boleh melakukan hal-hal yang negatif dan merusak. Sejak awal didirikan Pejabat ingin bermanfaat untuk lingkungan, keluarga dan kemaslahatan bangsa dan negara kita, Insyaallah kita akan mendapat penghargaan dari Allah Swt,” ujar Ustadz Eka.
Diakui Ustadz Eka, Pejabat baru beberapa bulan berdiri. Karena itu kita masih banyak belajar dan butuh pencerahan serta masukan dari tokoh-tokoh. Karenanya, ketika masuk pejabat, luruskan niat.
“Kalau mencari duit dan kaya jangan di organisasi. Tapi Organisasi ini diharapkan bisa memakmurkan para anggotanya dengan berkarya, berkarya dan berkarya.”
Ketua Umum Pejabat mengingatkan para anggotanya, agar meluruskan niat ketika bergabung di ormas Pejabat, dan wajib hukumnya untuk bisa bermaanfaat.
“Pejabat di tingkat ranting hendaknya bersinergi dengan lurah, babinsa, dan sebagainya. Pejabat tingkat kecamatan juga bersinergi dengan Camat, Polsek, juga Danramil.
Sedangkan Pejabat di tingkat wilayah, hendaknya bersinergi dengan Polres, Dandim, dan seterusnya. Karena itu kita jaga kampung dan wilayah kita. Juga kita jaga NKRI kita,” pesan Ustadz Eka Jaya.
Pejabat diharapkan menjadi katalisator dan jembatan bagi organisasi massa lainnya.
“Andai ada ormas lain yang bertikai, Pejabat harus menjadi perekat. Usahakan Pejabat harus jadi jembatan untuk mencegah terjadinya perpecahan anak bangsa.”
“Pejabat tidak boleh memihak kepada satu kelompok. Pejabat harus berada di tengah untuk menjadi perekat. Jawara harus bisa menyatukan kita semua, dan menjaga kampungnya,” tandas Ustadz Eka.
Lebih lanjut Ketua Umum Pejabat melarang para anggotanya, untuk tidak memasang bendera Pejabat di jalan-jalan, kecuali di rumahnya sendiri, atau di poskonya, atau ketika ada acara kegiatan.
“Tapi ketika tidak ada kegiatan, lipat lagi benderanya. Kenapa? Kita tidak mau ada resistensi dengan kawan-kawan kita yang lain.”
Saat menutup sambutannya, Ustadz Eka mengajak para anggotanya untuk mengawal segala kebijakan Pemda DKI.
“Selama Gubernur DKI Anies Baswedan menjalankan tugasnya dengan baik, kita wajib mendukung program beliau,” ujarnya. []ning•