PN.BOGOR l — Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2023 telah berakhir. Siswa yang lolos proses itu kini menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau disebut MPLS.
MPLS merupakan program penyambutan siswa baru sebelum memulai proses belajar mengajar. Pelaksanaan pengenalan lingkungan sekolah diperlukan untuk mendukung proses pembelajaran.
Kegiatan MPLS tahun ajaran 2023 berlaku juga di SMPN 11 Kota Bogor, yang berlokasi di Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Sudah melaksanakan sejak 17 hingga 21 Juli 2023.
“Kegiatan MPLS ini merupakan kegiatan yang memang sangat bermanfaat untuk anak-anak, karena tujuannya adalah mempercepat adaptasi anak dengan lingkungan barunya. Yang awalnya di Sekolah Dasar (SD), nah sekarang dia di lingkungan baru yaitu di SMP tentu banyak perubahan yang akan dihadapinya,” ungkap Kepala Sekolah SMPN 11, Reni Supriati pada media, Kamis (20/7/23).
Ia mengatakan, Adaptasi anak-anak dalam MPLS ini bisa berupa adaptasi dari fisik yang pertama yaitu mengenal lingkungan sarana prasarana, ruangan, tata letak dan lain sebagainya di sekolah yang baru.
Yang kedua adaptasi sosial, seperti berkenalan dengan teman-temannya, guru gurunya dan warga sekolah yang lainnya.
“Nah adaptasi ini di jalankan melalui berbagai macam kegiatan, kita sudah membuat jadwal materi MPLS dari mulai wawasan Wiyata Mandala, memperkenalkan ruang-ruangan yang ada di sekolah dan kemudian ada juga tentang bagaimana berinteraksi dengan teman temannya seperti pendidikan karakter, ada juga tentang materi kepolisian karena kita juga berkerjasama dengan dari luar, ada dari kepolisian, DP3A, satgas, puskesmas hingga banyak yang lainnya,” tuturnya.
Hal yang sama ditambahkan juga oleh Dewi Marlinda selaku Ketua Panitia MPLS di SMPN 11, berbagai materi setiap tahunnya hampir sama tidak ada yang berbeda, seperti wawasana kebangsaan, tata tertib dan kedisiplinan yang diberikan oleh pihak TNI-Polri yang disampaikan melalui Babinsa dan Babhinkamtibmas wilayah Kelurahan Sempur.
“Berbagai materi diberikan kepada anak-anak baru dalam kegiatan MPLS ini,
seperti kedisiplinan kemudian tata cara berprilaku siswa oleh pihak satgas pelajar dan dari unsur TNI-Polri yang memberikan materi yang sama. Kita sekarang sudah beralih ke sekolah ramah anak, maka hingga sekarang sudah ditiadakan perploncoan, bentak-bentak atau bullying dalam kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS) sebelum beralih ke MPLS,” tandasnya.
Jadi pada dasarnya, siswa harus mendapatkan hak-haknya dan menjaga perilaku perilaku yang menjurus ke arah negatif, seperti tawuran dan yang lainnya. Dan pihak sekolah pun sudah banyak melakukan antisipasi akan hal itu.
“Kami dari pihak kesiswaan terutama, dalam mengantisipasi tawuran, melalui patroli seusai jam bubar sekolah setiap hari dan kemudian membangun kerjasama dengan luar seperti Babinsa dan Babhinkamtibmas, satgas pelajar luar, Park Ranger dan termasuk pak ogah di sekitar area jalan utama, ini sangat membantu,” kata Dewi yang menjabat juga sebagai Waka Kesiswaan di SMPN 11.
Pihak sekolah pun sejak awal sudah mensosialisasikan terkait aturan dan tata tertib serta sanksi apa saja jika melanggar secara tertulis dan jelas pihak orang tuanya pun mengetahuinya. Dan termasuk janji pelajar Kota Bogor yang sering digaungkan disetiap upacara bendera.
“Memang sejauh ini, kita selaku menekan jalinan komunikasi pihak sekolah yang melalui wali kelas dengan pihak melalui orang tua murid, dalam hal pemantauan. Karena kegiatan diluar, memang bukan tanggungjawab kami lagi, tetapi pihak sekolah pun tetap memiliki tanggungjawab yang sama dalam mengingatkan kegiatan anak-anak didiknya diluar jam sekolah,” tambahnya.
Ia berharap, dengan materi – materi yang diberikan selama MPLS bisa bermanfaat dan ada dampak positif bagi siswa baru di SMPN 11, serta yang terpenting siswa mampuh menyerap semuanya, hingga bisa diaplikasikan dalam kegiatan disekolah maupun diluar sekolah.
“Kita berikan pondasi yang kuat selama MPLS, jika sudah pondasinya sudah kuat, maka otomatis mereka akan terbiasa dengam hal hal yang berbau aturan dan kedisiplinan disekolah. Maka adanya kebersamaan didalam MPLS ini, akan terbangun dan tahu tentang pengetahuan pengetahuan yang tadinya mereka tidak paham, akhirnya mereka tahu dan bisa untuk merealisasikan itu dikehidupan kesehariannya,” pungkasnya.***