X Sebuah Pencarian dalam Puisi Nurhadi

____________

Oleh: Putra Gara

Secara umum, puisi menjadi ranah ungkapan penyair dalam menyampaikan berbagai hal. Ia memotret peristiwa, gumaman, dan perenungan yang lalu tertuang dalam untaian kata yang penuh makna.

Puisi bisa jadi senjata aktivis dalam orasinya, puisi juga bisa menjadi panah amor bagi sang pecinta. Lantas, puisi Nuhadi EmSa melalui kumpulan puisi X Kau Dimana? Justru menjadi puisi pengembara yang tengah mencari makna.

X bisa oknum, X juga bisa sebab, dan X seringkali dianalogikan sesuatu yang tak bermoral. Dan judul puisi Nurhadi ini, akhirnya menjadi seksi untuk diperbincangkan, mengingat lahirnya puisi X Kau Dimana tentu ada prosesnya. Sehingga saya tak mau bertanya terlebih dahulu proses ia berkarya.

Keseksian dari puisi Nurhadi tidak lepas dari sudut pandang saya yang bersifat subyektif. Karena saya salah satu penikmat kata-kata. Ketika Nurhadi menempatkan X menjadi judul, dan ditambah kalimat Kau Dimana? Maka imajinasi bukan hanya tertuju pada susunan kata, tetapi lebih kepada pertanyaan-pertanyaan yang takkan terungkapkan kecuali ada pengakuan yang personal dari Nurhadi sendiri.

Membaca buku Nurhadi, dan mencermati bait perbait puisi yang tersaji, saya tak mau terjebak pada teori apa itu puisi. Saya menikmatinya saja, tanpa ada beban makna yang tertuang didalamnya. Saya ingin rileks, membaca penuh suka cita.

Meskipun puisi sering digunakan untuk mengungkapkan emosi, pengalaman, atau kesan yang dimiliki oleh penulis. Dan biasanya puisi juga ditulis dengan bahasa yang baik sehingga mudah dibaca.

Tetapi puisi Nurhadi bukan sekadar bahasa yang baik, tetapi lebih dari itu, ia menciptakan imajinasi sendiri melalui judul dan bait-baitnya.

Pada akhirnya, terlepas dari masih banyaknya typo dan EYD yang harus dibenahi oleh editor, Nurhadi kini telah berpuisi. Ia membuktikannya lewat buku yang telah ada. Namun puisi-puisinya dengan X menjadi wajah di muka, semacam ajakan yang lebih dalam, bahwa sesungguhnya, kita ini, hidup ini, yang ada ini, semuanya X. Karena bisa saja X itu adalah Sang Pemilik Segalanya. Nurhadi berhasil membuat kita, para pembaca, mengembara imajinasi yang disodorkannya melalui X Kau Dimana.***

– (Penulis adalah pelaku seni/sastrawan dan Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Bogor)

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Silakan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: pajajaranred@gmail.com Terima kasih.