DEPOK, pajajarannews.com – Direktur Utama PT Tirta Asasta Depok (Perseroda) M. Olik Abdul Holik AK. M.Si, mengatakan bahwa Penyelesaian Krisis iklim yang dapat menyebabkan krisis air bersih bisa diatasi melalui inovasi dan prinsip keadilan, salah satunya dengan inovasi dalam pengolahan air.
Krisis air bersih sendiri terjadi salah satunya karena laju pertambahan perpindahan penduduk ke perkotaan cukup tinggi, penggunaan lahan yang tidak memperhatikan konservasi tanah, air dan eksploitasi air tanah yang berlebihan, seperti gedung-gedung perkantoran, rumah sakit, pusat perbelanjaan dan apartemen.
“Pola pemenuhan kebutuhan air selama ini yang mengandalkan air tanah harus dialihkan ke air perpipaan, tentunya dengan inovasi yang kita lakukan dengan cara mengolah air sungai dan air permukaan lainnya untuk memenuhi kebutuhan air,” jelas Olik.
“Dalam hal ini juga perlu adanya kesadaran masyarakat untuk menjaga sumber air baku, salah satunya sungai Ciliwung,’’ tambahnya.
Sungai Ciliwung membentang dari hulu di Bogor yang meliputi kawasan Gunung Gede, Gunung Pangrango dan Cisarua, lalu mengalir ke hilir di pantai utara Jakarta yang Panjangnya 120 kilometer dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 387 kilometer persegi. Sungai bersejarah ini pun dibagi tiga sub DAS. Ciliwung hulu seluas 15.251 hektar (di wilayah Kabupaten Bogor dan Kota Bogor), Ciliwung tengah seluas 16.706 hektar (di Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Depok, dan Bekasi) serta Ciliwung hilir seluas 6.295 hektar (di DKI Jakarta).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan limbah rumah, sampah, limbah industri, limbah ternak, dan pencemaran dari pertanian yang ada di Ciliwung sebesar 54,4 ton BOD per hari. Sementara, kemampuan sungai menampung beban pencemaran hanya 9,29 ton BOD (Biological Oxygen Demand) per hari. Ini artinya Ciliwung telah melewati kemampuan daya dukungnya.
Hari Ciliwung ditetapkan berdasarkan penemuan dua ekor bulus atau sejenis kura-kura yaitu pada 11 November 2011, yang menunjukkan eksistensi hewan endemik di Ciliwung yang harus dijaga habitat dan kehidupannya.
‘’Saya rasa tidak perlu tunggu 11 November atau 5 Juni untuk menunjukkan kepedulian merawat ciliwung dan lingkungan. Mari sama-sama kita kawal lingkungan serta manfaatkan inovasi yang ada agar generasi yang akan datang tidak perlu merasakan krisis air,” sambung Olik.
Saat ini Tirta Asasta Depok berikan promo Biaya Pemasangan Gratis bagi masyarakat Kota Depok yang ingin berlangganan layanan air bersih dengan mendaftar melalui www.tirtaasastadepok.co.id. Pendaftaran juga bisa dilakukan dengan datang langsung ke kantor pelayanan terdekat dengan membawa persyaratan sebagai berikut: Foto copy KTP, Foto copy KK, Foto copy SPT PBB terbaru dan Materai 10000.
“Ini semua dilakukan supaya masyarakat bisa memanfaatkan promo ini sebagai salah satu upaya untuk mewariskan mata air bukan air mata untuk anak cucu kita,” tandasnya.
Hari lingkungan hidup sedunia yang diperingati setiap tanggal 5 Juni merupakan momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap tindakan politik global dalam menyuarakan proteksi Bumi, pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan dan gaya hidup yang ramah lingkungan. Hal tersebut merupakan langkah konkret dalam menghadapi perubahan iklim dunia yang semakin mengarah kepada degradasi alam, lingkungan serta peningkatan pencemaran udara dan bencana alam akibat perubahan iklim yang ekstrim.