PN. BOGOR | — Kabupaten Bogor memiliki sejarah panjang terkait erat dengan Kerajaan Sunda dan Pajajaran, dengan tanggal 3 Juni 1482 ditetapkan sebagai Hari Jadi Bogor. Pada tanggal tersebut, Sri Baduga Maharaja, raja Pajajaran, dilantik dalam upacara Kuwedabhakti. Wilayah Bogor yang dulunya merupakan pusat pemerintahan beberapa kerajaan, termasuk Tarumanagara, Galuh, Sunda, Kawali, dan Pajajaran.
Saat ini di usianya yang ke-543 tahun, Kabupaten Bogor modern terus berupaya memantaskan diri mengejar ketertinggalan pembangunan dengan semangat kebersamaan dan gotong royong yang telah diwariskan para leluhur serta sudah menjadi ciri khas masyarakat Kabupaten Bogor.
Anggota DPRD provinsi Jawa Barat Haji Fikri Hudi Oktiarwan hari ini Selasa (3/6/2025) menyampaikan ucapan selamat Hari Jadi Kabupaten Bogor (HJB) yang ke 543, sekaligus ucapan selamat buat seluruh masyarakat Kabupaten Bogor yang merayakannya.
Menurut politisi PKS Kabupaten Bogor itu, hari jadi Kabupaten Bogor harus menjadi momentum pengingat sejarah awal mula berdirinya Kabupaten Bogor yang saat ini memiliki 40 Kecamatan dan menjadi Kabupaten Terluas se Jawa Barat bahkan se Indonesia, katanya.
“HJB tahun ini harus dijadikan momentum memperkuat kebersamaan, persatuan dan kesatuan seluruh elemen masyarakat Kabupaten Bogor dalam membangun daerah yang maju, adil dan makmur dengan tetap menjaga kearifan lokal budaya Sunda, “kata Haji Fikri.
Mantan ketua Fraksi PKS DPRD Kabupaten Bogor itu juga mengucapkan selamat kepada Bupati dan wakil Bupati Bogor atas prestasi kembali meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2024. Opini WTP merupakan opini tertinggi yang diberikan oleh BPK terhadap laporan keuangan pemerintah daerah, yang menunjukkan bahwa laporan keuangan tersebut telah disusun secara wajar sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang berlaku.
Selanjutnya Haji Fikri menjelaskan, Kabupaten Bogor merupakan daerah yang memiliki karakteristik wilayah yang heterogen, baik dari segi budaya, masyarakat, maupun geografis. Tetapi Haji Fikri juga menegaskan dari keberagaman tersebut justru menjadi modal utama dalam memperkuat identitas Kabupaten Bogor.
“Mari kita bahu membahu membangun Kabupaten Bogor tanpa harus membedakan suku, agama, masyarakat yang tinggal di kota, ataupun di desa. Jadikan HJB ini sebagai sarana mempererat kebersamaan, memperkuat pembangunan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bogor, “pungkas Haji Fikri. ***(Dull)
![]()







