Terpilih Ke-3, Puisi Buitenzorg Apito Lahire Lahir Dari Ilham Gantangan

PN. TEGAL l —  Puisi “Bogor Bernyanyi” karya Apito Lahire yang Terpilih 3 dalam seleksi Antologi Puisi Buitenzorg yang diprakarsai Komite Sastra Dewan Kesenian Kabupaten Bogor (DKKB) dalam rangka menyambut Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543 adalah sebuah cara pandang personal Lahire sebagai penyair yang berprofesi sebagai juri lomba burung berkicau.

“Dari Tegal saya mentranformasikan ide bahwa Kabupaten Bogor tentu memiliki beberapa gantangan (tempat berlomba burung berkicau) selaik di Tegal. Maka saya langsung mendedah nama-nama gantangan burung di Kab. Bogor. Saya temui gantangan Siliwangi sebagai napak tilas sejarah dan Bentar Kembang sebagai penguat deskripsi imajinasi saya sebagai juri burung yang menyaksikan seekor murai batu ‘nekuk sujud berkali-kali,” ungkap Apito Lahire.

Apito Lahire, “Penyair Gantangan”.

Lebih jauh ia mengungkapkan puisi tersebut adalah sebentuk rasa syukur kepada Tuhan Sang Maha Pencipta.

“Saya yakin di sini proses mengingatkan warga Kab. Bogor untuk “merantaulah di kampungmu”; bahwa kampung kelahiran mesti didayagunakan, dimarbatabatkan, dimajukan secara ideal tak hanya dalam membangun material peradaban tapi juga aspek kemanusiaan,” kata Apito Lahire lagi.

Apito sangat fasih burung-burung: murai batu, anis merah, prenjak kelabu, ciwah, kemade termasuk perkutut dengan variasi merdu suaranya. Bagi Apito mereka adalah “pemerdu nyanyian Bogor”.

“Sebagai peserta terpilih ketiga saya respek karena dengan kurasi Buintezorg yang digagas dan dingebyakan Komite Sastra Dewan Kesenian Kab. Bogor merupakan sumbangsih nyata seniman memberikan penghormatan secara teks dan kontekstual dengan variam sudut pandang, teknik, kontemplasi dan ekplorasi metafora. Saya kira ini perlu ditradisikan tiap tahun agar menjadi sejarah peradaban dan karya kebudayaan,” tambah Apito panjang lebar.

Launching dan Bedah Buku Antalogi Puisi Buitenzorg.

Apito yang juga aktif bergiat sastra teater lewat Sanggar Jalu Estetika yang ia dirikan pada acara Launching dan Bedah Buku Antologi Puisi Buitenzorg di Perpustakaan Daerah Kab. Bogor pada 17 Juni 2025 tak sempat hadir, bamun ia memandatkan kawan penyair lain, Bambang Widiatmoko untuk mewakikinya menerima cendramata hadiah.

“Kemenangan ini saya dedikasikan buat Nurhayati istri saya, juga untuk Jalu Estetika dan Ayyara Kinandita yang 22 Juni 2025 berulang tahun yang pertama,” tutup Apito.*** (Dull)

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Silakan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: pajajaranred@gmail.com Terima kasih.