PN. BOGOR l — Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Haji Fikri Hudi Oktiarwan mewanti wanti agar program listrik masuk desa oleh dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat tepat sasaran yakni untuk masyarakat Kabupaten Bogor yang benar-benar membutuhkan aliran listrik.
“Diperkirakan ada sekira 10 sampai 20 desa yang akan menerima program listrik masuk desa PJU dari pemerintah provinsi Jawa Barat pada 2025 ini, saya melihat program ini masih dibutuhkan oleh masyarakat yang tinggal di pelosok desa Kabupaten Bogor”, ungkap Haji Fikri.
Menurut Haji Fikri, bantuan dari pemerintah provinsi Jawa Barat ini di khususkan untuk desa-desa yang belum teraliri listrik oleh pemerintah Kabupaten, harapannya agar masyarakat yang tinggal jauh dari ibu kota kabupaten bisa menikmati informasi dan hiburan.
Hal tersebut dikatakan Haji Fikri saat menjawab salah satu pertanyaan masyarakat pada kegiatan Sosialisasi Peraturan Daerah Jawa Barat di Tajurhalang, Jumat (11/4/2025)
Politisi PKS itu juga mengingatkan agar pendataan penerima bantuan program listrik masuk desa tidak tumpang tindih, karena bantuan tersebut ada yang berasal dari pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM, dan ada juga dari Corporate Social Responsibility (CSR).
“Kami dari komisi IV DPRD provinsi Jawa Barat tidak ingin ada tumpang tindih, data penerima manfaat bantuan program listrik masuk desa,” tambahnya
Selain program listrik masuk desa, mantan ketua Fraksi PKS DPRD Kabupaten Bogor juga menyoroti program energi terbarukan di wilayah Jawa Barat. Pihaknya berharap program energi terbarukan ini mendapat perhatian khusus karena program ini mendapat anggaran yang cukup besar.
“Menurut saya program program dengan anggaran besar dan yang menyangkut hajat hidup orang banyak harus menjadi prioritas pemerintah dan tentunya perlu mendapat pengawasan yang ketat dari semua pihak,” pungkas Haji Fikri.*** (Dull)