Lokasi tempat ngumpulnya orang-orang Depok yang kangen dengan suasana Depok tempo doeloe di gelar hari ini, dengan dimeriahkan berbagai pentas sini dan budaya Depok.
Guna memanjakan para pengunjung agar betah berlama-lama di lokasi acara, pihak panitia Lebaran Depok yang diketuai Lurah Bedahan, Sudadih juga menyediakan seabreg hiburan menarik, di antaranya karnaval budaya, pentas musik gambang kromong, tarian tradisional, atraksi silat, penampilan artis-artis Depok, rampak bedug, lenong bocah, kemidi putar, pemutaran film layar tancep dan pesta kembang api.
“Yang paling menarik adalah dihidupkannya kembali kebiasaan masyarakat Depok tempo doeloe, yaitu tradisi rantangan,” ujar Sudadih kepada awak media.
Menurut Sudadih yang biasa di penggil Dadi, tradisi tukeran isi rantang ini mengajarkan nilai-nilai kearifan lokal, betapa pentingnya berbagi, tidak hanya ke saudara dekat, tetapi juga ke tetangga.
Di moment rantangan ini Walikota dan Walikota Depok berbaur bersama seluruh lapisan masyarakat Depok. Dibentangkan tikar atau alas besar sebagai tempat ‘ngedeprok’ dan makan bersama dalam suasana ceria yang penuh keakraban, kekeluargaan dan kebersamaan warga masyarakat.
“Di hari Sabtu Kiai Idris dan Bang Pradi hadir pukul 19.00 untuk menyimak tausyiah yang disampaikan oleh dua penceramah kondang yang merupakan bocah asli Depok,” ujar Dadi.
Lanjut di hari ini minggu, Idris dan Pradi hadir pada pukul 07.30, sambil menenteng rantang susun. Kehadirannya diiringi alunan musik Tanjidor serta disambut atraksi sejumlah pesilat yang berebut dangdang.
Pada pukul 10.00, kedua pemimpin Depok ini menyempatkan diri untuk melihat langsung prosesi pelantikan pengurus KOOD Kecamatan Limo dan Kecamatan Cinere.
“Setelah itu, Walikota Depok secara resmi membuka acara Lebaran Depok, yang dilanjutkan meninjau lapak-lapak UMKM yang menyediakan berbagai produk dan kuliner khas Depok,” terangnya.
Sementara itu Ketua KOOD Kota Depok H. Dahlan, mengatakan, puncaknya, adalah rantangan. Di moment ini Walikota, Wakil Walikota, Forkopimda, menggelar rantangan. Saling tukar isi rantang dan makan bersama.
“Sajian hiburan lenong bocah dan musik gambang kromong akan melengkapi nikmatnya santap siang bersama di hari Lebaran Orang Depok,” tutur Dahlan.
Sementara Putra Gara, selaku seniman dan budayawan melihat, Lebaran Depok ini menjadi identitas Depok yang harus dijaga dan dilestarikan. Corak warna Depok sangat kental terlihat.
“Kalau bisa pelestarian identitas Depok ini jangan cuma muncul pada saat Lebaran Depok saja, tetapi juga setiap ada kesempatan dan acara, budaya yang mewarnai acara Lebaran Depok ini dimunculkan,” ungkap Gara.*** (BNG/Ft. Ades)