PN.JAKARTA l — Raden Sang Alang Hardjono atau yang akrab dipanggil Sang Alang, membuat postingan di laman sosial medianya menyoroti soal kegiatan CFW di sekitaran Dukuh Atas dan SCBD.
Sebelumnya viral di media dan sosmed di mana anak-anak remaja Citayam Depok dan sekitarnya melakukan aktifitas fashion semacam street festival dadakan yang berlangsung masiv dan terus menerus sehingga menimbulkan pro kontra.
Tak sebatas masalah pro kontra menyoal kegiatannya namun juga menyoal dicurigainnya banyak fihak menyoal LGBT yang menyusup.
Wagub DKI Jakarta, Ariza dalam kesempatan lain juga menyampaikan peringatannya menyoal CFW disusupi gerakan LGBT.
Media mencoba mengkonfirmasi postingan Sang Alang di IG dan FB miliknya.
“Banyak keburukan. Saya mencurigai adanya gerakan pemakluman terhadap prilaku LGBT,” kata Sang Alang.
Ketika media mendesak menyoal LGBT di CFW itu apakah juga spontanitas saja seperti anak-anak Citayam berkreasi di Kawasan Jakarta, Sang Alang memberikan pandangan yang lain.
“Pergerakannya itu terprogram, dan terencana dengan desain yang sangat rapi dan terukur,” lanjut Sang Alang.
Keluar dari perbincangan menyoal LGBT yang dicurigai memanfaatkan CFW, dari sisi ekonomi Sang Alang juga menyampaikan secara umum tidak memberikan manfaat.
“Secara umum tidak berdampak pada pergerakan ekonomi,” lanjutnya.
Menurutnya diperlukan ide bersama antara Pemerintah DKI Jakarta dan Jawa Barat untuk memberikan wadah juga aturan yang baik untuk mewadahi giat anak-anak muda tersebut agar tidak dimanfaatin fihak-fihak lain.
“Bersinergi utk membuat gagasan yg monumental, yang seacara “look” lebih punya peradaban,” tanggap Sang Alang.
Sang Alang juga memberikan contoh Fashion Street Festival yang tertata dengan baik dari sisi ide dan pelaksanaannya.
“Banyak contoh kok. Semisal Fashion Street Festival di Kota Malang itu bisa dijadikan acuan. Bisa dicontoh.” ujar Sang Alang memberikan referensi.
“Festival di Kota Malang itu lebih terkonsep dengan baik, dan hilangkan kesan dominasi manusia lunglai,” lanjut Sang Alang.
CFW yang awalnya diikuti oleh anak-anak muda menjadi ajang eksistensi berbagai fihak tidak hanya oleh para youtuber, selebritis dan terakhir dicurigai disusupi oleh gerakan LGBT seperti yang yang disampaikan Raden Sang Alang Hardjono.*** (Ru)