PN.JAKARTA l — Pesta demokrasi 2024 untuk Rakyat Indonesia harus disambut dengan gembira, jangan tegang. Karena selayaknya pesta, ada tertawa, ada suka-ria. Karena bila dalam demokrasi ada yang menciptakan ketegangan, berarti anti demokrasi. Hal itu diungkapkan oleh R.H. Sang Alang Hardjono Ketua Umum GNAP (Gerakan Nasional Anies Presiden), yang juga caleg DPR RI dapil DIY dari partai Demokrat, Sabtu (19/08/2023).
Meski begitu, menurut Sang Alang – menjelang pesta demokrasi yang terjadi apa justru ketegangan dimana-mana. Kita mau ini, mau itu, ya terus terang aja susah.
“Izin ini, izin itu susah. Ketegangan juga terjadi, kenapa terjadi? Karena saya melihat persiapan kontestasi ada yang mencoba merekayasa bagaimana caranya untuk menang,” ungkap Sang Alang saat di luang waktu kehadirannya pada acara; Temu kangen warga Jakarta dan mantan Gubernur DKI Anies Baswedan yang diprakarsai gelarannya oleh DPP BroNies di lapangan Tugu Proklamasi Jakarta Pusat.
Acara Temu Kangen yang juga di ramaikan oleh kesenian Reog Ponorogo Singa Depok, Ondel-ondel, Tanjidor, Debus, Nandak Genit, serta Marawis itu di mulai dengan Senam Kreasi Kebaya Nasional.
Jelang siang, Anies Baswedan belum juga terlihat akan kedatangannya. Menurut Konfirmasi, sang mantan Gubernur DKI itu tengah padat dengan acara undangan lainnya. Namun begitu, kehadiran Sang Alang bisa dikatakan menjadi penawar rasa galau masyarakat. Mereka hanyut dan nampak menikmati penampilan Sang Alang membawakan lagu Sontoloyo disiang yang cukup terik itu.
Ada yang menjadi catatan penting dalam wawancara dengan musisi yang juga politisi partai demokrat Sang Alang di siang itu, bahwa menurutnya suasana enjoy dikubu pemenangan untuk Anies Baswedan hadir mengalir mewarnai perjalanan yang tidak bisa di bendung lagi. Semua itu menurut dia bukanlah rekayasa, hampir bisa dipastikan setiap hari dukungan untuk Anies terus mengalir buat Anies.
“Itu luar biasa, artinya setiap hari dukungan terus mengalir buat Anies. Hebatnya lagi, menyikapi jegalan pun Anies hadapi dengan tetap santai dan tenang. Namun terkonsep, bicara beliau pun tertata dengan baik. Itulah, kelebihan beliau,” tandas Sang Alang.
Musisi yang memiliki nama panggung Johny Alang atau Sang Alang itu, berpesan kepada masyarakat Indonesia untuk memilih pemimpin yang sesuai atau setidaknya minimal pemimpin itu harus mendirikan sholat, bukan mengerjakan sholat. Karena kalau mengerjakan menurut dia bisa dilakukan di depan kamera, di depan publik. Tapi kalau mendirikan, dia punya komitmen yang tinggi terhadap sang pencipta alam, Tuhan yang maha agung.
“Selain itu lihat juga rekam jejaknya, karena ini negara plural yang segala macam budaya, agama, golongan, ada disini. Itulah Indonesia, maka siapa yang bisa mengayomi segala golongan itu dia pantas diharapkan dapat memimpin dengan baik dan benar,” pungkas Sang Alang.***