PN. JAKARTA l — Kota Jakarta akan semakin panas, bukan karena cuaca, bukan karena demo dan protes bukan pula karena tawuran antar pemuda, tapi karena ledakan karya seni dari tiga seniman lintas gaya dan generasi: Aries Tanjung, Yohana Mulyo, dan Jan Praba! Bersiaplah untuk menyelami semesta visual penuh kritik, energi, dan refleksi lewat pameran “Jakarta On Fire” yang akan digelar mulai 24 Juni hingga 5 Juli 2025 di Institut Français d’Indonésie (IFI), Jakarta Selatan.
Pameran ini bukan sekadar suguhan visual, tapi juga percikan gagasan tentang wajah Jakarta yang kompleks—kota yang menyala, membara, dan tak pernah berhenti berubah. Dalam berbagai gaya dan pendekatan visual, ketiga seniman ini mengajak kita merenung sambil tetap menyala: tentang hiruk-pikuk urban, konflik sosial, modernitas yang tak selalu ramah, hingga harapan yang masih terus hidup di balik beton dan debu kota.
Acara pembukaan akan berlangsung pada 24 Juni 2025 pukul 19.00 WIB, dan akan dibuka secara resmi oleh Komjen Pol. Prof. Dr. Chrysnanda Dwilaksana, M.Si, tokoh inspiratif yang selama ini juga dikenal peduli terhadap dunia seni dan budaya.
“Seni adalah bahasa nurani. Lewat karya-karya seperti ini, kita diajak tidak hanya melihat Jakarta sebagai kota, tetapi juga sebagai ruang hidup yang penuh tantangan dan harapan,” ujar Komjen Chrysnanda
Pameran tersebut didukung oleh Institut Français Indonesia dan Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia, pameran ini menghadirkan semangat Liberté, Créativité, Diversité yang berpadu dalam semangat urban Jakarta.
“IFI selalu terbuka bagi seniman Indonesia untuk mengekspresikan realitas sosial melalui karya-karya otentik. ‘Jakarta On Fire’ adalah contoh bagaimana seni bisa bicara lantang dengan cara yang indah,” ungkap Madame Shyara, Kepala Cabang IFI Jakarta.
PROFIL SINGKAT PERUPA:
Aries Tanjung
Seniman visual asal Jakarta yang dikenal dengan pendekatan ekspresionisme urban. Karya-karyanya banyak menggambarkan ketegangan sosial, hiruk pikuk kota, dan perlawanan batin manusia modern.
Yohana Mulyo
Perupa kontemporer dengan fokus pada isu perempuan, identitas, dan ruang domestik. Karya-karyanya kerap menyisipkan simbolisme halus dalam komposisi yang tenang namun menggugah.
Jan Praba
Kartunis dan pelukis dengan gaya kritis-satirikal. Dikenal karena karya-karya yang memadukan humor, absurditas, dan komentar sosial, Jan Praba membawa semangat Dadaisme dan Pop Urban ke dalam kanvasnya.
– (Dull)