banner 728x250

Dakwah Lewat Film, SANFFEST 2025 Digulirkan Kementrian Kebudayaan

banner 120x600
banner 468x60

PN. JAKARTA l — Dakwah lewat film, itu yang mau dilakukan Kementrian Kebudayaan RI melalui kegiatan Santri Film Festival (SANFFEST) 2025, hal itu dikemukakan oleh aktris Neno Warisman, dalam acara NgoFi (Ngobrolin Film) bersama awak media di Galeri Darmin Kopi, Duren Tiga – Jakarta Selatan, Senin (10/11/2025).

Dalam acara tersebut Neno menjelaskan bahwa kegiatan ini guna untuk menyalakan gerakan budaya dari Pesantren untuk Indonesia dan Dunia.

banner 325x300

“Santri Film Festival (SANFFEST) 2025 resmi dimulai sejak 21 Oktober 2025 dan langsung disambut antusias oleh komunitas pesantren di seluruh Indonesia. Hingga hari ini, lebih dari 400 pesantren dan ratusan santri telah mendaftarkan diri untuk mengikuti rangkaian program SANFFEST,” terang Neno.

SANFFEST 2025 merupakan program Kementerian Kebudayaan yang didukung Kementerian Agama Republik Indonesia, yang bertujuan menghadirkan ruang kreatif bagi santri untuk berkarya, berdakwah, dan berperan aktif dalam ekosistem perfilman nasional.

“Festival ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam kelahiran tradisi sinema pesantren Indonesia,” kata Neno lagi.

Neno yang didampingi oleh Fadli selalu Director Festival, dan Ali sebagai EO membuka kegiatan ini dengan Ta’aruf Film, sebuah forum perjumpaan antara santri dan tokoh nasional di dunia film dan literasi.

“Melalui sesi inspiratif tersebut, para santri diajak melihat sinema bukan hanya sebagai hiburan, tetapi sebagai medium dakwah, pendidikan, dan transformasi budaya,” terang Fadli.

Lebih jauh Fadli menambahkan, rangkaian workshop berlangsung selama enam hari secara online, diikuti ratusan santri dari berbagai daerah. Materi workshop meliputi:
* Etika & estetika film (25 Oktober 2025)
* Penulisan Naskah (25 Oktober 2025)
* Manajemen Produksi (26 Oktober 2025)
* Pembiayaan Film (26 Oktober 2025)
* Editorial Thinking (26 Oktober 2025)
* Tata Artistik (1 November 2025)
* Penyutradaraan (1 November 2025)
* Sinematografi & Tata Cahaya (2 November 2025)
* Editing (8 November 2025)
* Sound Recording & Mixing (9 November 2025)

“Seluruh peserta dibimbing langsung oleh sineas profesional sehingga mendapatkan wawasan yang relevan dengan kebutuhan industri perfilman kontemporer,” terang Fadli lagi.

Fadli menambahkan, setelah mengikuti workshop, para santri memasuki fase produksi film di pesantren masing-masing.
* produksi & pengumpulan karya: 10–29 November 2025
* Kurasi dan penjurian: 30 November – 5 Desember 2025

“Terdapat 11 nominasi/kategori yang akan dinilai oleh dewan juri nasional. Seluruh kategori diperebutkan dalam total apresiasi Rp308 juta yang akan diterima oleh 33 film terbaik dari 11 kategori,” jelas Neno lagi.

Acara puncak SANFFEST akan digelar pada 14 Desember 2025 sebagai malam penghormatan bagi karya-karya santri terbaik dari seluruh Indonesia. Momen ini sekaligus menjadi tonggak penguatan ekosistem kreatif pesantren.

NgoFi (Ngobrolin Film) bersama awak media.

Neno Warisman, selalu Ketua Komite SANFFEST menegaskan bahwa SANFFEST adalah gerakan budaya, bukan sekadar lomba. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menghadirkan ruang kreatif berbasis nilai-nilai Islam, budaya, dan karakter bangsa.

“Dengan sinergi dua kementerian, SANFFEST diharapkan menjadi jalan baru bagi lahirnya para santri kreatif, berdaya saing, dan berpengaruh dalam dunia sinema nasional maupun global,” tutup Neno.*** (Dull)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *