PN. BOGOR | — Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bogor Nana Mulyana mengatakan, bahwa penurunan angka pengangguran masih menjadi pekerjaan rumah yang terus dikejar pemerintah Kabupaten Bogor melalui berbagai sektor.
Nana Mulyana membenarkan informasi terkait angka tersebut dan mengatakan kalau data itu didapat dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024. “Benar, angka pengangguran kita masih tinggi, sejumlah 7 persen dari sekira 2,8 juta angkatan kerja yang ada di Kabupaten Bogor, “tuturnya.
Meski terbilang banyak, Nana memastikan angka pengangguran di Kabupaten Bogor berada di bawah rata-rata nasional dan provinsi. Terlebih menurutnya jumlah penduduk di wilayah Kabupaten Bogor mendekati jumlah 6 juta jiwa.
Nana mengklaim Disnaker Kabupaten Bogor telah melakukan berbagai upaya maksimal dalam menekan angka pengangguran tersebut, dengan cara menyediakan Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai pusat kompetensi masyarakat.
Menurutnya Pemkab Bogor memiliki 9 kejuruan yang dilatih di BLK, tetapi ada enam kejuruan yang kami lakukan secara Modul Training Unit (MTU) itu. Kami yang datang ke lokasi sesuai dengan proposal masyarakat yang sampai ke kami,”imbuhnya.
Nana mengatakan ada beberapa penyebab tingginya angka pengangguran di Kabupaten Bogor, salah satunya adalah PHK massal yang rutin dilakukan oleh perusahaan, sementara tiap tahun lulusan SMK dan SMA terus bertambah.
“Kami optimis pemerintah Kabupaten Bogor dapat segera mengatasi permasalahan tingginya angka pengangguran, karena saat ini Bupati Bogor Rudy Susmanto telah memberikan instruksi agar seluruh jajaran fokus mengatasi masalah pengangguran, ujarnya di Cibinong, Senin (16/6/2025).
Sementara itu anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Haji Fikri Hudi Oktiarwan menyoroti masih tingginya angka pengangguran di Kabupaten Bogor. Menurut Haji Fikri, sapaan akrabnya, Pemerintah Kabupaten Bogor harus melakukan intervensi mulai dari peningkatan pelatihan maupun pendidikan vokasional sesuai kebutuhan dunia kerja.
Dewan asal PKS itu menyarankan Pemkab Bogor menciptakan iklim investasi untuk mendorong pertumbuhan industri lokal. Para pelaku usaha yang mendapat suntikan dari investor berpeluang membuka lapangan kerja terutama dalam sektor pertanian, pariwisata, dan sektor lainnya.
Anggota komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat itu mengusulkan beberapa solusi mengatasi tingkat pengangguran di Kabupaten Bogor, diantaranya
Pemkab Bogor harus rutin mengadakan job fair untuk mempertemukan antara pencari kerja dengan perusahaan.
Menurut Haji Fikri
job fair bukan hanya untuk pencari kerja umum, tetapi juga difokuskan untuk penyandang disabilitas, dengan memberikan pendampingan khusus.
Aplikasi Bogor Career Center (BCC) juga diluncurkan untuk membantu pencari kerja menemukan informasi lowongan kerja.
Berikutnya menurut Haji Fikri, Pemerintah daerah harus meningkatkan kualitas pendidikan vokasi untuk membekali keterampilan kepada calon tenaga kerja, terkait dengan keterampilan yang dibutuhkan dunia industri.
“Harapan kita semua Pemerintah Kabupaten Bogor mampu menarik sebanyak mungkin investor untuk membuka usaha di Kabupaten Bogor, dengan masuknya investor maka akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja, “pungkasnya Haji Fikri.***(Dull)