PN. BOGOR l – Jauh sebelum maju menjadi kontesan calon legislatif (Caleg) untuk DPR RI davil 5 Jawabarat dari Partai Berkarya, Yohansah Minanda, notaris senior dan juga dosen hukum disalah satu universitas ibu kota ini selalu mengajak kaum muda untuk bersikap kritis terhadap apapun. Karena menurutnya, sikap kritis adalah bukti kalau kita menggunakan akal sehat kita.
“Allah menciptakan manusia lebih mulia dari mahluk lainnya karena diberinya akal. Akal inilah yang kuta gunakan untuk menjadi petunjuk kita dalam menilai kebaikan dan kebenaran. Apa bila ada sesuatu yang salah dalam masyarakat komunal kita, lalu kita mengkritis hal tersebut, itu tandanya kuta sudah memfungsikan akal sehat kita,” ungkap Yonsah Minanda (6/2/19).
Lebih jauh Yonsah menambahkan, dalam konteks pemilu saat ini, dimana sebagai salah satu kontesan caleg nomor urut 7 davil 5 (Kab. Bogor) untuk DPR RI, Yonsah bukan sekadar ingin menjadi wakil rakyat di pusat, tetapi ia juga ingin akal sehat dikedepankan dalam pemilu 17 april mendatang.
“Pemilihan itu mungkin cuma lima menit dibilik suara, tetapi efeknya bila kita salah memilih pemimpin, akan berdampak 5 tahun kedepan,” kata Yonsah lagi.
Pernyataan Yonsah dilanjutkan dengan memotret masyarakat saat ini, yang banyak mengeluhkan persoalan dalam kehidupan sehari-hari yang menurutnya serba penuh tekanan. Baik ekonomi, politik, sosial dan budaya.
“Dalam ekonomi, seperti yang kita tahu, BBM berapa kali naik, tarif listrik, dan semua itu tentu berdampak pada tekanan kebutuhan ekonomi masyarakat tingkat bawah. Belum lagi sosial politik, kuta kritis sedikit, sudah banyak ancaman dari rezim yang berkuasa. Rumusnya cuma satu, apa bila anda kritis terhadap kekuasaan, penangkapan dan penjara bisa jadi kenyataan. Tetapi bila anda berada di kubu penguasa, mau bicara apa saja silahkan. Alam demokrasi yang tidak sehat ini harus dihentikan. Gunakan hak pilih anda 17 april besok dengan mengandalkan akal sehat,” pungkas Yonsah panjang lebar.*** (Gara)
