PN. BOGOR l — Para pemimpin perguruan tinggi di wilayah Kabupaten Bogor menggelar pertemuan yang bertajuk “Dari Akademisi Untuk Bogor yang berkemajuan”, Rabu (09/10/2024).
Pertemuan yang di gelar di Kampus Institut Ummul Quro al Islami (IUQI) bertujuan membicarakan tentang permasalahan-permasalahan baik di lingkup pendidikan maupun permasalahan sosial di Kabupaten Bogor, selain untuk menjalin silaturahmi membangun sinergitas dan kohesivitas para pimpinan lintas kampus di Kabupaten Bogor.
Rektor Institut Ummul Quro al Islami (IUQI), Saiful Falah yang bertindak sebagai Tuan Rumah sekaligus salah satu inisiator pertemuan dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan dunia industry dalam rangka menciptakan SDM unggul dan kompetitif untuk menjadikan kabupaten bogor sebagai kabupaten yang istimewa.
Zaedi Basiturrozak Rektor Institut Teknologi Bisnis Vinus (ITB VINUS) Bogor yang bertindak sebagai pemantik diskusi dan juga salah satu inisiator pertemuan menyampaikan bahwa fenomena yang terjadi hari ini, berdasar pemetaan Badan Pusat Statistik (BPS), menunjukan bahwa dalam banyak hal terjadi kecenderungan menempatkan Kabupaten Bogor memiliki indeks rendah.
Sebagai contoh bidang Pendidikan, penanganan stunting, indeks kemiskinan dan sebagainya. Meski berbagai upaya pemerintah Daerah sudah melakukan banyak upaya melalui kebijakan dan tidakan nyata namun perlu andil kelompok akademis untuk membuat dan mendorong kebijakan yang kritis dan terarah untuk akslerasi penanganan berbagai permasalahan di Kabupaten Bogor.
Pada kesempatan tersebut para Rektor yang hadir saling memberikan pandangan terkait permasalahan sosial mendasar di kabupaten Bogor dan lebih spesifik mengenai tantangan-tantangan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
Dari Institut Agama Islam Bogor (IAIB), yang kehadirannya diwakili oleh Warek 1 Dr. H. Awaludin mengemukakan, bahwa peningkatan SDM di Kabupaten Bogor untuk menuju Bogor yang Istimewa dari kampus IAIB siap menjadi penggerak dan pelaksana.
“Karena itu tanggungjawab kita bersama, mari kita dukung bersama,” kata Awaludin.
Dari hasil diskusi didapat beberapa rumusan penting yang menjadi pondasi sekaligus kesepakatan Bersama dalam melanjutkan kiprah para akademisi Kabupaten Bogor.
Adapaun beberapa rumusan tersebut antara lain, untuk internal (Lembaga Kampus); Kerjasama Tri Darma Kampus dan kegiatan PKM sebagai sarana peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pada level desa, kerjasama mendorong kesadaran Masyarakat kabupaten bogor dan memaksimalisasi alumni SMA untuk melanjutkan ke Jenjang Perguruan Tinggi, Meningkatkan kerjasama dalam hal penelitian yang berdampak pada masyarakat Kabupaten Bogor.
Adapun untuk eksternal forum ini merekomendasikan beberpa hal antara lain; Afirmasi Beasiswa Pemda agar tepat sasaran dan mensyaratkan kampus di Kabupaten Bogor sebagai tujuan penerima beasiswa, mendorong afirmasi beasiswa Pendidikan melalui dana desa, mendorong semua pihak terutama pemerintah untuk menjadikan Kabupaten Bogor sebagai destinasi Pendidikan dan yang terakhir pelibatan akademisi dalam merancang dan membuat kajian atas kebijakan-kebijakan pemerintah di Kab. Bogor.***