PN.BOGOR l — Geliat produktif Dewan Kesenian Kabupaten Bogor (DKKB) diapresiasi oleh komunitas mural. Pada kamis (16/9/2021), mereka menyambangi sekretariat DKKB.
Ray Andre, yang selama ini giat membuat mural bersama dengan rekannya, Denok, Awenk dan Endang, datang ke DKKB mengadakan diskusi terkait mural yang viral.
Dalam kacamata Ray, potret giat para muralis (sebutan untuk seniman mural), memang beragam. Ada yang membuat mural mengedukasi, ada yang memotret keadaan, ada juga yang membuat mural kritik sosial.
Sementara Putra Gara selaku Ketua DKKB menyayangkan, bila ada muralis yang membuat karya mural kritis sosial, sampai harus dihapus karyanya dan dicari orangnya.
“Seni seringkali mewakili jamannya. Begitu pun dengan karya mural. Biarkan imajinasi karya dari kegelisahan para muralis itu memotret keadaan. Karena itu adalah rekam jejak yang tak bisa dihindarkan,” terang Gara.
Sementara Bambang Irawan, sekretaris DKKB dalam diskusi sederhana itu mengusulkan, agar finishing dari diskusi tersebut DKKB dan komunitas mural membuat mural. Hanya saja harus terkonsep dan disiapkan tempatnya.
“Kabupaten Bogor punya program Pancakarsa, sangat bagus nampaknya bila DKKB dan komunitas mural dibawah komite seni rupa membuat mural Pancakarsa,” terang Bambang.
Ide tersebut direspon sangat baik oleh para muralis yang hadir. Dan menurut Gara, ide tersebut akan menjadi salah satu agenda giat DKKB.*** (Bobi).