PN.DEPOK l — Pengalaman, adalah rentang waktu yang membentuk jejak kehidupan menjadi nilai-nilai kebijaksanaan. Tak salah kalau banyak orang bilang: guru yang paling bijak adalah pengalaman.
Hal itulah yang mau diungkapkan Putra Gara, melalui buku JEJAK LANGKAH (Drg. Hardiono, Sp BM), yang dilaunching di acara HUT 2 Sekber Wartawan Kota Depok, minggu (20/10/19).
Acara yang dipandu oleh Pardong itu mengulik tentang proses penulisnya buku tersebut, serta maksud dan tujuannya.
Menurut Gara, melalui buku tersebut ia ingin merekam jejak perjalanan seorang Hardiono dari mulai dokter puskesmas di pedalaman Timor Leste (waktu itu Timor Timur), lalu masuk menjadi birokrat di Kota Depok, yang akhirnya mengantarkan dirinya menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok.
“Bekerja penuh keikhlasan” itulah motto hidup Hardiono. Jiwa dokternya yang kerap melayani kepentingan banyak orang tanpa terkecuali, menempa karakter pribadinya dalam mengambil kebijakan di kedinasan birokratnya.
“Itulah yang ingin saya sampaikan melalui buku ini. Dengan pengalaman yang segudang, Pak Hardiono mampu menterjemahkan rancangan pembangunan Kota Depok di masa yang akan datang. Sebagai pimpinan, ia juga mampu merangkul anak buahnya untuk dapat bekerja secara optimal, info tersebut saya dapatkan ketika mewawancarai beberapa orang yang ada di beberapa kedinasan waktu penyusunan buku ini,” terang Gara panjang lebar.
Hardiono sendiri, dalam acara tersebut menambahkan, dimana proses penulisan buku tersebut sebenarnya berawal dari diskusi panjang tentang pembangunan kota Depok, lalu mengerucut pada capaian yang dilakukan.
“Maka lahirlah buku ini, selain memotret profil pribadi saya dari masa kecil, sekolah, hingga menjadi birokrat di kota Depok,” terang Hardiono.
Dia akhir acara, Ketua Presidium Sekber Wartawan Kota Depok Herry Budiman menyerahkan buku Jejak Langkah kepada Hardiono, sebagai sumbangsih Sekber terhadap karya literasi, yang selanjutnya Hardiono menyerahkan kembali buku tersebut kepada Ketua DPRD Kota Depok, Tgk. Yusuf Syaputra.
“Semoga karya tulis ini menjadi ladang amal dan informasi,” kata Yusuf Syaputra sambil menerima buku tersebut.***