Sekber Wartawan Kota Depok, Mengadakan Diklat Pemantapan Jurnalistik

PN.DEPOK| – Sekber Wartawan Kota Depok menggelar diklat pemantapan jurnalistik Sekber Wartawan Kota Depok Sessi II, topik pembahasan tentang “Revolusi Digital, Tantangan & Peluang” yang dihadapi memasuki revolusi industri. Pemateri Amri Safari , Rabu (20/03/2019), bertempat di Kantor Sekber Wartawan Kota Depok GDC.

Moderator Diklat Pemantapan Jurnalistik Sessi II, Herry Budiman Ketua Presidium Sekber Wartawan Kota Depok, di hadiri 20 peserta diklat wartawan mainstream dan media Online.

Pengenalan teknologi dalam pengantar sessi II, Herry dalam sambutan sebagai penghantar acara diklat, ”Bahwa teknologi juga merubah cara manusia berkomunikasi, sekarang melalui komputer, ponsel, dan internet, revolusi ini membawa jalan menuju era informasi, hal ini sangat dibutuhkan dan menjadikan penting bagi rekan-rekan wartawan media Online,” jelas Herry membuka acara diklat pemantapan jurnalistik.

Amri Safari dalam kesempatan ini menerangkan revolusi digital telah melahirkan ledakan informasi dengan nama internet, media digital mudah disalin, disimpan, dibagikan dan dimodifikasi.

”Kualitas media digital ini telah menyebabkan perubahan signifikan dibanyak industri, terutama jurnalisme, penerbitan, pendidikan, hiburan dan bisnis music, teknologi yang dahulu berbeda dan terpisah seperti percetakan dan penyiaran kini bergabung menjadi satu, yaitu multimedia,” jelas Amri pemapar materi.

Perkembangan industri pers, lanjut Amri saat ini terutama bagi dunia cetak mengalami persaingan ketat dan penuh tantangan seiring dengan terjadinya revolusi digital. Beberapa koran besar “Chicago Tribune” yang telah dinyatakan bangkrut pada tahun 2008 dengan menyisakan utang Rp. 156 triliun, majalah “Newsweek” sejak 2014 sudah meninggalkan edisi cetak dan sepenuhnya beralih ke media online.

Internet berkembang dengan cepat dan menjadikan bagian terpenting dalam bidang ekonomi, munculnya televisi digital telah merubah format tv konvensional menjadi format digital dalam bentuk bit bukan sinyal. perdagangan lewat internet (e-commerce) terus meningkat secara dahsyat.

Amri mengakui, pergeseran pola komunikasi diera digital telah menjadikan setiap orang bisa menjadikan wartawan yang dikenal dengan citizen journalism, sebagai suatu fenomena baru. Dengan demikian citizen journalism telah merubah peran public sebagai penerima berita menjadi pembuat berita dalam berbagai peristiwa besar.

lanjut Amri dalam paparan materinya, tantangan jurnalisme online adalah, Akurasi, Kredibilitas, Kaidah Bahasa dan Ketaatan pada KEJ (Kode Etik Jurnalistik).

”Kredibilitas media online dimata masyarakat saat ini masih harus ditingkatkan, mengingat begitu banyaknya media online yang bertebaran dijagat maya, yang sebagian dikelola oleh orang yang tidak memiliki keterampilan menulis secara memadai dan tidak didukung dengan kode etik jurnalistik,” tandasnya.

Diklat Pemantapan Jurnalistik Sekber Wartawan kota Depok Sessi II , revolusi digital, tantangan & peluang, berjalan lancar sukses di akhiri dengan sessi tanya jawab.*** (BNG)

Leave a Reply

Your email address will not be published.Required fields are marked *

 

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Silakan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: pajajaranred@gmail.com Terima kasih.