PN.BOGOR l — Dewan Kesenian Saba Desa adalah program Dewan Kesenian Kab. Bogor (DKKB) untuk bergerak secara kreatif dan produktif bersama elemen desa, terutama anak-anak muda. Giatnya adalah menggali potensi Wisata Desa yang belum lama ini digulirkan Bupati Bogor Ade Yasin.
“Wisata Desa adalah potensi wisata yang ada di desa tersebut, lalu ditunjang oleh konten seni budayanya sebagai pelengkap dan pendukung,” terang Putra Gara, Ketua DKKB.
Untuk giat Dewan Kesenian Saba Desa kali ini bersama Desa Kedung Waringin Kec. Bojonggede. Karena acaranya di akhir tahun, maka kemasannya adalah Refleksi Akhir Tahun 2021 (Menggali Potensi Wisata Desa dan Seni Budaya).
Acara yang diselenggarakan Ahad 26 Desember 2021, di Taman Desa Kedung Waringin. Kades Kedung Waringin Nuryadi mempersilahkan para anak muda melalui Karang Taruna Desa untuk membuat wisata desa di wilayah RW 05, kampung Gelonggong, disana terdapat sungai Ciliwung yang lokasinya bisa dieksplor menjadi wisata desa.
“Karang Taruna yang motornya para anak muda memang harus diberi ruang kreatif, salah satunya menggali potensi wisata desa. Darisanalah minimal dapat mencegah hal-hal yang negatif seperti narkoba misalnya,” kata Nuryadi.
Dalam acara tersebut, RW 10 – Lucy Kohan yang hadir bersama jajarannya berharap lingkungannya pun dapat menggali potensi wisata.
“Untuk wilayah RW 10 mungkin bisa dijadikan wisata kuliner, karena di sini terdapat ruas panjang pasum yang bisa dimanfaatkan,” terang Lucy.
Acara yang dihadiri tidak kuran 70 orang pengurus Karang Taruna Desa dan Karang Taruna RW ini berlangsung dari pukul 10.30 – 13.30. Selain pemaparan dari Ketua DKKB terkait menggali potensi wisata desa, ada juga sesi tanya jawab.
Dede Zulkarnaen, selaku Ketua Karang Taruna Desa dan juga inisiator dari giat tersebut berharap, agar giat ini menjadi titik balik dari giat Karang Taruna di tahun 2022 mendatang.
“Untuk potensi wisata desanya, kita sudah dapat arahan dari Kepala Dess. Sedangkan untuk konten penunjangnya, Katar Desa akan menggerakkan seni tradisi menjadi bagian dari perencanaan wisata desa,” tutut Dede.*** (bng)